AMAR MA’RUF NAHYI MUNKAR PENCEGAH TURUNNYA ADZAB

AQIDAH
Bagikan Artikel Ini

Saat ini kita semua tengah merasakan prihatin yang sangat, melihat kondisi dan realitas yang kita saksikan dan rasakan. Di negeri yang masyarakatnya mayoritas muslim namun berbagai kemaksiatan dan kemunkaran merajalela. Kita wajib waspada terhadap rencana besar orang kafir yang hendak menghancurkan kaum muda Islam sebagai generasi pelanjut dengan cara mempropagandakan kemunkaran dan kemaksiatan melalui berbagai media dengan mengeksploitasi kaum wanita dan para remaja sehingga mereka tidak merasa dijauhkan dari tuntunan dan ajaran Islam.

Peredaran minuman keras dan obat terlarang sudah sampai pada tingkat yang memprihatinkan. Bahkan sampai merenggut nyawa mereka yang menenggak minuman oplosan. Dan yang menjadi sasaran konsumennya adalah anak-anak muda, remaja, pelajar dan mahasiswa sebagai tunas-tunas agama dan negara.

Pergaulan bebas dan prostitusi yang semakin tak terkendali baik melalui online maupun offline menghiasi berita-berita sehari hari. Banyak orang yang tanpa merasa risih dan malu bahkan justru merasa bangga dengan pamer aurat melalui festival bikini di kalangan remaja putri dan siswi-siswi SMA yang semakin berani.

Maraknya perjudian dengan berbagai bentuk baik online maupun offline bahkan didukung mafia yang sangat berbahaya, berdalih kebebasan dan hak asasi manusia mereka menuntut keadilan dan kesetaraan sehingga harus dilegalkan. Demikian juga berbagai hiburan yang berbau mistik dan syirik yang menghidupkan khurafat, takhayul dan praktik bid’ah yang semakin merajalela, praktik-praktik pengobatan dengan berkedok agama yang berujung penipuan dan pemalsuan adalah potret gelap masyarakat, bangsa dan negara kita.

Adapun sebagian pemimpin dan aparat birokrat di negeri ini malah sibuk dan asyik melakukan berbagai praktik penyelewengan uang rakyat alias korupsi. Ratusan kepala daerah dan ribuan aparatur negara yang terlibat dan terjerat praktik korupsi dengan kerugian negara mencapai ratusan bahkan ribuan triliun.

Maka semua tindakan kemunkaran dan kemaksiatan yang dilakukan tidak bisa kita biarkan, mengingat segala penyakit masyarakat yang melekat harus segera dibasmi dan diobati agar segera pulih dan sembuh. Walaupun tidak sembuh total sekurang-kurangnya dapat diminimalisir dengan GERAKAN AMAR MA’RUF NAHYI MUNKAR (gerakan memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran) sebagaimana wasiat Luqmanul Hakim kepada putranya :

يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ

Wahai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang ma’ruf dan cegahlah (mereka) berbuat munkar serta bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang berat. (Qs. Luqman : 17)

Maka menjadi kewajiban semua pihak baik ulama maupun Umara untuk melakukan gerakan amar ma’ruf nahyi munkar. Ulama dengan lisan dan pendekatan dakwahnya, sedangkan umara dengan otoritas dan kewenangannya sehingga secara bersama-sama seiring dan sejalan, bersinergi dan berkesinambungan dalam memberantas bahaya kemunkaran dan kemaksiatan yang sudah diambang batas kewajaran. Rasulullah saw bersabda:

لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُسَلِّطَنَّ اللّٰهُ عَلَيكُمْ شِرَارِكُمْ فَيَدْعُوْ خِيَارَكُمْ فَلَا يُسْتَجَابُ لَهُمْ

Suruhlah oleh kamu (Manusia) berbuat baik dan cegahlah berbuat munkar atau (jika kamu tidak berbuat demikian) sungguh Allah akan menyerahkan kekuasaan kepada orang-orang yang jahat dari kamu (untuk menganiaya kamu) lalu orang-orang yang shaleh di antara kamu mengajak mereka maka tidak ada yang mempedulikannya. (Hr. Al Bazzar)

Maka tentu bagi masyarakat awam pun harus turut pula mengambil bagian, agar dapat mengubah kemunkaran dengan tidak memberi dukungan dan perhatian tetapi hendaklah memperlihatkan sikap benci dan ketidaksetujuan terhadap perilaku kemunkaran dan kemaksiatan sebagaimana Rasulullah Saw bersabda :

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطعْ فَبِقَلبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإيْمَانِ

Barangsiapa melihat kemunkaran maka cegahlah dengan tangannya (kekuasaannya) jika tidak bisa lakukanlah dengan lisan (omongan) dan jika tidak bisa lakukanlah dengan hati dan itu adalah selemah-lemahnya iman. ( Hr. Imam Muslim)

Dengan memperhatikan keterangan-keterangan ini semakin jelas bahwa kegiatan amar ma’ruf nahyi munkar semakin penting ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya, karena dengan cara seperti itu berarti kita turut berusaha dan berupaya mencegah turunnya kebinasaan dan adzab dari Allah swt.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قِيلَ يَارَسُولَ اللّٰهِ أَتُهْلِكُ الْقَرْيَةَ وَفِيهَا الصَّالِحُونَ ؟ قَالَ نَعَمْ بِتَهَاوُنِهِمْ وَسُكُوتِهِمْ عَن مَعَاصِي اللّٰهِ

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah ditanya, wahai Rasulullah apakah suatu negeri akan dibinasakan padahal di dalamnya ada orang-orang shaleh ? Beliau menjawab: “Ya, disebabkan lemahnya dan diamnya mereka terhadap kemaksiatan kepada Allah swt”. (Hr. Al Bazzar)

Dengan keterangan ini jelaslah bahwa satu negeri walaupun di dalamnya terdapat orang-orang shaleh akan Allah binasakan dan ditimpakan suatu musibah dan bencana karena diamnya mereka terhadap kemaksiatan dan kemunkaran. Na’udzubillah

Ketika kaum muslimin mendapat musibah pada perang Uhud, karena terbunuh 70 syuhada, lalu mereka berteriak mengatakan” mengapa menimpa kecelakaan seperti ini kepada kami?” Rasulullah saw diperintah Allah untuk menjawab pertanyaan mereka bahwa kecelakaan itu datangnya dari diri-diri kamu, lantaran tidak turut perintah Nabi Saw hal ini disinggung dalam Qur’an :

أَوَلَمَّا أَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةٌ قَدْ أَصَبْتُمْ مِثْلَيْهَا قُلْتُمْ أَنَّىٰ هَٰذَا ۖ قُلْ هُوَ مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Apakah ketika kamu ditimpa musibah (kekalahan pada Perang Uhud), padahal kamu telah memperoleh (kemenangan) dua kali (pada Perang Badar), kamu berkata, “Dari mana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah, “bahwa yang demikian itu disebabkan dari diri-diri kamu sendiri.” Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (Qs. Ali Imran : 165)

Demikian juga Allah berfirman dalam surat Asy Syura :

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

Musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan (Allah) memaafkan banyak (kesalahanmu). (Qs. Asy Syura : 30)

Kita yakin bahwa umat Islam adalah umat yang dijuluki Allah sebagai umat terbaik, yang dilahirkan dengan sifat yang melekat yaitu menyeru manusia untuk berbuat ma’ruf dan mencegah manusia dari berbuat munkar. Jika kualitas sifat ini kuat maka tentu kualitas umat pun akan kuat pula. Oleh karena itu gerakan amar ma’ruf nahyi munkar adalah penentu kualitas dan pencegah adzab dan kebinasaan yang akan menimpa umat ini. Semoga hal ini menjadi bahan renungan dan dorongan guna meraih keselamatan dan kemaslahatan.

Penulis : Irfan Al Farisi


Bagikan Artikel Ini

1 thought on “AMAR MA’RUF NAHYI MUNKAR PENCEGAH TURUNNYA ADZAB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *