DOA BERBUKA PUASA SESUAI SUNNAH DERAJAT HADITS DOA BERBUKA “ALLOHUMMA LAKA SHUMTU”

IBADAH
Bagikan Artikel Ini

Sebagaimana yang kita maklumi bahwa doa berbuka puasa yang umum dan tersebar di kalangan masyarakat adalah

اللهم لك صُمْتُ و بك أمَنتُ وَ عَلى رِزْقِكَ أَقْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Namun ternyata apabila kita membuka kitab-kitab hadits, maka kita tidak akan menemukan lafazh doa berbuka puasa seperti di atas. Namun ada beberapa hadits tentang doa berbuka puasa yang mirip dengan lafazh doa di atas. Di antaranya sebagai berikut:

HADITS PERTAMA

عنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفطَرَ قَالَ : اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا اللَّهُمَّ تَقَبَّلَ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السميع العليم

Dari Ibnu Abbas, ia berkata: Adalah Nabi Saw apabila berbuka puasa beliau mengucapkan: Allahumma Laka Shumna wa ala Rizqika Afthana Taqabbal Minna Innaka Antas Samiul ‘Alim. (Hr. Daruqutni, Ibnu Sunni dan Thabrani)

Sanad hadits ini sangat Lemah/Dioif ضعيف جدا Pertama: Ada seorang rawi yang bernama: Abdul Malik bin Harun bin ‘Antarah.

Dia ini rawi yang sangat lemah, Komentar Para Imam:

1. Kata Imam Ahmad bin Hambal: Abdul Malik Dio’if

2. Kata Imam Yahya: Kadzdzab (pendusta)

3. Kata Imam Ibnu Hibban: Pemalsu hadits

4. Kata Imam Dzahabi: Dia dituduh pemalsu hadits

5. Kata Imam Abu Hatim: Matruk (orang yang ditinggalkan riwayatnya)

6. Kata Imam Sa’dy: Dajjal dan pendusta

Kedua: Di sanad hadits ini juga ada bapaknya Abdul Malik yaitu: Harun bin ‘Antarah. Dia ini rawi yang diperselisihkan oleh para ulama ahli hadits. Imam Daruquthni telah melemahkannya. Sedangkan Imam Ibnu Hibban telah berkata:”Munkarul hadits (orang yang diingkari haditsnya), sama sekali tidak boleh berhujjah dengannya”.

Oleh karena itu Hadits ini telah dilemahkan oleh Imam Ibnul Qayyim, Ibnu Hajar, Al-Haitsami, Al-Albani dan Ulama lainnya. (Lihat Mizanul Itidal 3/5259 Adz Dzahabi, Zaadul Ma’ad di kitab Shiyan/Puasa, Imam Ibnul Qayyim)

HADITS KEDUA

عن انس قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ : بِسْمِ الله، اللهم لك صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Dari Anas, ia berkata: Adalah Nabi Saw apabila berbuka beliau mengucapkan Bismillahi Allahumma Laka Shumtu Wa Alla Rizqika Aftartu (Hr. Thabrani)

Sanad hadits ini Lemah/Dio’if

Pertama: Di sanad hadist ini ada rawi yang bernama Ismail bin Amr Al-Bajaly Dia seorang rawi yang lemah. Komentar Ulama:

1. Imam Dzahabi mengatakan di kitabnya Adl-Dhu’afa: Bukan hanya satu orang saja yang telah melemahkannya.

2. Kata imam Ibnu ‘Ady: la menceritakan hadits-hadits yang tidak boleh diturut.

3. Kata Imam Abu Hatim dan Daruquthni: Lemah 4. Dia inilah yang meriwayatkan hadits lemah bahwa iman tidak boleh adzan (lihat: Mizanul Itidal 1/239)

Kedua: Di sanad ini juga ada rowi yang lemah yaitu Dawud bin Az-Zibriqaan. Komentar Ulama:

1. Al-Albani: Dia ini lebih jelek dari Ismail bin Amr Al-Bajaly.

2. Kata Imam Abu Dawud, Abu Zurah dan ibnu Hajar: Matruk

3. Kata Imam Ibnu ‘Ady: Umumnya apa yang ia riwayatkan tidak boleh diturut (lihat Mizanul Itidal 2/7 Adz Dzahabi)

4. Al-Ustadz Abdul Qadir Hassan membawakan riwayat Thabrani ini di kitabnya Risalah Puasa akan tetapi beliau diam tentang derajat hadits ini.

HADITS KETIGA

عن معاد بن زُهْرَة، أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا افطر قَالَ : اللهم لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Dari Muadz bin Zuhrah, bahwasanya telah sampai kepadanya, sesungguhnya Nabi Saw, apabila berbuka puasa beliau mengucapkan: Allahumma taka Sumtu (Hr. Abu Dawud, Baihaql, Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Sunnly)

Sanad hadits ini pun dholf/lemah karena mempunyai dua masalah, yaitu

Pertama: Mursal, karena Mu’adz bin (Abi) Zurah seorang Toblin bukan shahabat Nabi Sow. (Hadits Mursal adalah seorang tabi’in meriwayatkan langsung dari Nabi Saw, tanpa perantara shahabat).

Kedua: Selain itu, Mu’adz bin Abi Zuhrah ini seorang rawl yang Majhul. Tidak ada yang meriwayatkan dari padanya kecuali Hushain bin Abdurrahman. Sedang Ibnu Abi Hatim di kitabinya Jarh wat Ta’dil tidak menerangkan tentang celaan dan pujian baginya

Inilah beberapa hadits tentang doa berbuka puasa yang terdapat dalam-dalam kitab-kitab hadits yang mirip dengan doa berbuka puasa yang masyhur di kalangan masyarakat, namun semua haditsnya lemah/dhoif sehingga tidak dapat diamalkan

Adapun doa berbuka yang masyhur di kalangan masyarakat, yaitu allahumma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin. Apalagi dengan tambahan yaa arhamar rahimin, kami sama sekali tidak menemukan keterangannya dari para ulama di kitab-kitab fiqih, terlebih lagi dalam kitab-kitab hadits. Walhasil doa berbuka puasa yang masyhur di masyarakat yaitu “Allahumma Laka Shumtu LAA ASHLA LAHU (tidak berdasar dalil) sehingga tidak boleh diamalkan.

Adapun doa berbuka puasa yang dapat diamalkan adalah sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits Ibnu Umar ra sebagai berikut:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ، كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ : ذهَبَ الظُّمَأُ وَابْتَلَتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْشَاء الله

Dari Ibnu Umar, adalah Rasulullah saw, apabila berbuka puasa beliau mengucapkan: DZAHABAZH ZHAAMA-U WABTALLATIL ‘URUQU WA TSABATAL AJRU INSYA ALLAH (Telah hilanglah dahaga telah basahlah kerongkongan, dan telah tetap ganjaran insya allah) (Hr. Abu Dawud, An Nasa’ï, Hakim, Baihaqi dan Daruquthni la mengatakan sanad hadits Ini Hasan).

Rawi-rawi dalam sanad hadits ini semuanya kepercayaan (tsiqah), kecuali Husain bin Waaqid seorang rawi yang tsiqah tapi padanya ada sedikit kelemahan (Tahdzibut-Tahdzib 2).

Maka tepatlah jika dikatakan hadits ini Hasan, Sebagaimana dihasankan oleh Ad Daruquthni Ibnu Hajar Al Asqalani, Al Albani, dan Abdul Aziz bin Baz

KESIMPULAN

1. Doa Allohumma Laka Shumtu sebagaimana diterangkan dalam hadits yang ke 1, 2 dan 3 karena sangat dioif dan dioif maka tidak boleh diamalkan lagi.

2. Doa DZAHABAZH ZHOMA’U sebagaimana dalam hadits yang ke 4 (hadits Ibnu Umar) karena haditsnya Hasan maka boleh diamalkan. Dan Itulah doa berbuka sesuai Sunah.

Penulis : Irfan Al Farisi


Bagikan Artikel Ini

1 thought on “DOA BERBUKA PUASA SESUAI SUNNAH DERAJAT HADITS DOA BERBUKA “ALLOHUMMA LAKA SHUMTU”

  1. Mantaf ustadz lanjutkan…mudah2an bisa memberikan pencerahan untuk umat terhadap ajaran yang sesuai quran sunnah

Tinggalkan Balasan ke Heryanto Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *