DO’A IFTITAH BAGI YANG MASBUK

IBADAH
Bagikan Artikel Ini

Pertanyaan :

Apabila kita masbuk pada raka’at kedua apakah harus membaca do’a iftitah terlebih dahulu ? Dan jika pada raka’at sebelumnya yang ia shalat bersama imam tidak membaca iftitah, apakah ketika menambah kekurangan raka’atnya boleh membaca do’a iftitah ?

Jawaban :

Do’a iftitah adalah do’a pembuka bacaan shalat baik shalat wajib maupun shalat sunat. Hukum membacanya sunat. Tempat membaca doa iftitah diterangkan oleh hadis sebagai berikut :

عَنْ أَبِي هُرَيرَةَ قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللّٰهِ ص إِذَا كَبَّرَ فِي الصَّلَاةِ سَكَتَ هُنَيْهَةً قَبْلَ القِرَاءَةِ فَقُلتُ يَا رَسُولَ اللّٰهِ بِأَبِي وَأُمِّي أَرَأَيْتَ سُكُوتَكَ بَينَ التَّكْبِيرِ وَالقِرَاءَةِ مَاتَقُولُ ؟ قَالَ:أَقُولُ : اَللّٰهمَّ بَاعِدْ بَينِي…….الحديث

Dari abu Hurairah ia berkata: Rasulallah Saw apabila takbir pada shalat beliau diam sejenak sebelum membaca al fatihah. Aku bertanya, Ya Rasulullah demi ayah dan ibuku beritahu aku tentang diammu antara takbir dan qiroa’ah, apa yang Engkau baca ? Beliau bersabda, aku membaca “Allohumma baa’id bainii…….”. ( Hr. Al Bukhari, Muslim, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Abi daud, An Nasai, Ibnu majah, Ad Darami, Baihaqi, Daroquthny, Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah )

Berdasarkan hadis ini doa iftitah dibaca sir dan tempat membaca doa iftitah itu adalah baina at takbiir wal qiro’ah ( antara takbiratul ihram dan qiro’ah al Fatihah ). Oleh karena itu doa iftitah ada dan dibaca setiap selesai takbiratul ihram sebelum membaca al Fatihah termasuk setelah takbiratul ihram pada shalat malam/tarawih yang formasinya 4+4+3 raka’at. Ketika makmum masbuk pada raka’at berapa pun setelah ia takbiratul ihram maka di sana ada syari’at membaca doa iftitah.

Namun perlu diperhatikan pula tugas makmum di dalam shalat. Rasulullah Saw bersabda :

إِنَّمَا جُعِلَ الإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا…..الحديث.

“Hanyalah dijadikan imam itu untuk diikuti, apabila ia bertakbir maka hendaklah kalian bertakbir…..”. ( Shohih Al Bukhari bab iijabu at takbir wa iftitahi ash sholat : no. 733 )

Nabi saw menjelaskan bahwa tugas makmum itu adalah mengikuti imam, dari mulai takbir sampai salam. Selain itu ada lagi yang menjadi tugas makmum yang berkaitan dengan bacaan imam,

وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an maka simaklah bacaan itu dan diamlah agar kamu dirahmati”. (Qs. Al A’raf : 204).

Inilah tugas makmum selanjutnya yaitu diam dan istima’ ( menyimak ) terhadap bacaan imam yang jahar. Ketika imam membaca dengan jahar (nyaring) maka makmum wajib diam dan menyimak bacaan imam. Namun ketika imam membaca dengan sir maka makmum pun membaca bacaan fatihah/surat dengan sir. Walhasil apabila makmum mendapatkan imam sedang membaca Fatihah/surat dengan jahar maka makmum setelah takbiratul ihram wajib diam dan menyimak bacaan imam itu. Namun apabila ia mendapatkan imam sedang membaca dengan sir maka makmum setelah takbiratul ihram diperbolehkan membaca doa iftitah, asalkan hal itu tidak menyebabkan ia tertinggal al Fatihah jika tertinggal maka ia tidak mendapatkan raka’at itu. Dan apabila makmum mendapatkan imam sedang rukuk, sujud, atau duduk maka makmum setelah mengucapkan takbiratul ihram langsung mengikuti posisi imam. Nabi saw bersabda :

مَنْ وَجَدَنِيْ رَاكِعًا أَوْ قَائِمًا أَوْ سَاجِدًا فَلْيَكُنْ مَعِي عَلَى حَالَتِي الَّتِي أَنَا عَلَيهَا

“Siapa yang mendapatkanku dalam keadaan rukuk, qiyam atau sujud maka hendaklah dia langsung mengikuti posisiku”. ( Hr. Ibnu Abi Syaibah, FathulBaari jilid II kitab adzan bab ke 21 )

Kemudian jika pada raka’at bersama imam tidak membaca iftitah apakah ketika menambah kekurangan raka’at boleh membaca iftitah ?

Berdasarkan hadis yang disampaikan oleh Abu Hurairah di atas bahwa tempat disyariatkannya membaca doa iftitah itu adalah baina at takbir wal qiro’ah (setelah takbiratul ihram sebelum membaca al Fatihah), artinya doa iftitah itu dibaca pada raka’at yang ada takbiratul ihramnya.

Penulis : Irfan Al Farisi


Bagikan Artikel Ini

1 thought on “DO’A IFTITAH BAGI YANG MASBUK

Tinggalkan Balasan ke Wawan Setiawan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *